Roket Falcon 9 berhasil mendarat ke bumi setelah meluncur dari luar angkasa

 

Roket pertama kali yang mendarat kembali dari luar angkasa ke bumi

Pada tanggal 21 Desember 2015 menjadi hari bersejarah bagi dunia pernerbangan keluar angkasa. Saat itu, roket falcon 9 milik perusahaan SpaceX, berhasil mendarat kembali di Bumi secara mulus dengan vertikal setelah diluncurkan ke batas luar angkasa.


Roket Falcon 9 beerhasil diluncurkan dan mendarat kembali di landasan khusus di Cape Canaveral, Carlifornia, Amerika Serikat. Keberhasilan roket tanpa awak Falcon 9 milik perusahaan swasta SpaceX banyak dipuji. Ini bisa menjadi perintis bagi pengguanaan roket yang bisa dipakai ulang setelah diluncurkan dari luar angkasa. 


Roket Falcon 9 terdiri dari dua tingkatan. Tingkatan yang pertama merupakan roket yang memebawa bahan bakar, dan kembali ke Bumi setelah melepaskan tingkatan kedua di ketinggian tertentu. Sedangkan tingkatakn yang kedua dari roket Falcon 9 merupakan tempat membawa muatan. Tingkat kedua dari roket ini berhasil melepaskan 11 roket ke orbitnya.


Tingkatan pertama Falcon 9 berhasil mendarat dengan posisi berdiri tegak. Hampir tak mungkin roket ini berhasil mendarat kembali ke bumi dari luar angkasa karena roket Falcon 9 ini tinggi dan langsing, sehingga rentang terguling saat pendaratan. Bentuk seperti itu sangat penting untuk mengurangi gesekan dengan atsmofir dan memudahkanya meluncur ke luar angkasa. SpaceX berhasil mendaratkan roket tinggi langsing itu dengan mulus, tanpa terguling dan tanpa meledak karena mendarat terlalu keras. Tempat peluncuran dan penerbangan roket Falcon 9 sangat berbeda. Saat peluncuran banyak bangunan disekitar roket Falcon 9. Berbeda saat pendaratan roket Falcon 9, tidak ada satupun bangunan di sekitar tempat pendaratan roket Falcon 9.

 

Misi Membuat Roket Pakai Ulang

 


    “Aku sempat tidak yakin roket ini akan berhasil. Namun kini aku lega karena tenyata berhasil”, Begitulah kata yang diucapkan Elon Musk, pemilik SpaceX, kepada para wartawan setelah Falcon 9 berhasil mendarat.

    Membawa pulang roket Falcon 9 setelah sukses meluncur keluar angkasa, merupakan tujuan utama SpaceX sejak didirikan tahun 2002. Elon Musk yakin, hadirnya roket yang bisa dipakai berulang kali akan mengurangi biaya penerbangan keluar angkasa. Biasanya, roket habis bahan bakarnya saat mencapai batas luar angkasa, lalu jatuh ke laut. Ini membuat biaya peluncuran roket ke luar angkasa menjadi sangat mahal karena roket harus di buat lagi dari awal. Jika roket bisa dipakai ulang, maka biaya pellulncuran keluar angkasa akan jauh lebih murah.

 

BANGKIT DARI KEGAGALAN


    Keberhasilan dari Falcon 9 bukannya mudah, roket Falcon 9 sebelumnya dicoba didaratkan di kapal khusus untuk pendaratan di Samudra Atlantik. Namun, saat itu Falcon 9 meledak di dek kapal kerena mendarat terlalu keras. Lalu pada 28 juni, Falcon 9 tanpa awak yang membawa kapsul antariksa Dragon meledak saar diluncurkan. Saat itu kapsul Dragon membawa muatan untuk di kirimkan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Para insinyur di SpaceX kemudian bekerja keras untuk mengatasi masalah yang menyebabkan kegagala-kegagalan tersebut.  

    Roket Falcon 9 yang berhasil mendarat itu tidak lagi digunakan untuk keluar angkasa. Karena, roket tersebut memiliki nilai bersejarah bagi Elon Musk dan perusahaan SpaceX. Namun percobaan peluncuran dan pendaratan kembali akan terus dilakukan dengan menggunakan roket Falcon 9 yang lain, sekitar tahun 2016.